Kawat dari berbagai jenis secara garis besar diproduksi dengan cara yang sama, terutama jika penyusunnya berasal dari bahan yang sama. Begitupun dengan cara produksi kawat bendrat yang tersusun dari baja batangan atau wire rod. Proses pengolahan bahan tersebut untuk dijadikan kawat pun dilakukan dengan cara yang sama.
Satu proses pengolahan biasanya berlaku untuk membuat semua jenis kawat yang bahannya sama. Proses pembuatan berbagai jenis kawat bisa diamati di perusahaan yang secara khusus mengolah wire rods.
Produksi Kawat dari Wire Rod Secara Umum
Cara produksi kawat bendrat melalui beberapa tahap yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Karena peralatan pengolahannya yang cukup terbatas dan biasanya hanya disediakan oleh perusahaan secara lengkap. Dilihat dari bahannya, kawat bendrat terbuat dari wire rod sehingga Anda dapat mengamati proses yang sama pada pengolahan baja.
Wire rod yang menjadi row material ini tergolong sebagai nail wire, atau secara umum dikenal dengan kawat paku. Jenis kawat ini termasuk ke dalam kategori Kawat Baja Karbon Rendah Biasa atau BJKB. Wire rod ini nantinya diolah dengan cara melalui proses penarikan dingin dan pengecilan kawat atau yang disebut wire drawing.
Olahan hasil produksi kawat dari baja batangan dapat menghasilkan beragam jenis kawat paku yang nantinya juga dijadikan sebagai bahan kawat bendrat. Beragam kegunaan kawat yang berasal dari wire rod dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan, material kawat lapis seng, dan masih banyak lagi.
Produksi kawat bendrat melalui proses tambahan yang disebut annealing yang nantinya menghasilkan kawat lunak. Kawat bendrat juga disebut sebagai kawat lunak atau annealed wire yang tergolong sebagai BJKL (Kawat Baja Karbon Rendah). Wire rod diproses melalui tahap penarikan dingin untuk mengecilkan kawat.
Setelah didinginkan terlebih dulu, kawar kemudian dipanaskan selama beberapa waktu hingga kawat menjadi lunak. Kawat inilah yang disebut sebagai kawat bendrat, banyak dimanfaatkan sebagai bidang bahan pada perusahaan kertas atau di bidang konstruksi.
Cara Produksi Kawat Bendrat
Tahap pembuatan kawat yang berasal dari wire rod secara umum melalui dua tahap utama, yakni proses preparasi wire rod kemudian proses wire drawing. Secara singkat prosesnya dilakukan dengan menyiapkan wire rod. Kemudian melakukan proses pickling, cleaning, phosphating, normalizing, hingga menjadi wire rod.
Dari wire rod tersebut masih diolah lagi hingga menjadi kawat melalui tahap capstan selama tiga kali. Untuk menghasilkan kawat bendrat, hasil kawat paku tersebut diolah kembali melalui proses annealing. Proses pembuatan kawat bendrat selengkapnya bisa Anda lihat melalui beberapa tahap di bawah ini
1. Melalui Proses Cold Forming atau Wire Drawing
Kawat bendrat atau kawat lunak diproses melalui penarikan dingin setelah wire rod menjadi kawat paku. Pembentukan kawat di tahap ini dilakukan dengan mengatur temperatur rendah yang disebut cold drawing. Terjadi deformasi yang tinggi sehingga memerlukan pelumas cukup banyak agar pengaruh panas dari gesekan menurun.
Ada dua media pendingin yang dibutuhkan, yakni pelumas dan air selama proses deformasi berlangsung. Kawat akan ditarik dingin melalui mesin cetakan atau die, tepatnya pada lubang reduksi. Pastikan permukaan bantalan memiliki diameter yang telah diatur sesuai dengan target.
2. Proses Annealing
Setelah melalui proses cold working, selanjutnya kawat memerlukan pemanasan yang disebut annealing. Tujuannya agar kawat memperoleh sifat-sifat fisik dan mekaniknya kembali yang telah berubah saat proses deformasi berlangsung.
Pada proses annealing, sifat mekanik yang keras dan kuat saat ditarik akan menurun dan menjadikan kawat bersifat lunak. Logam kawat setelah dilunakkan sifatnya sedikit rapuh sehingga mengakibatkan adanya distorsi tinggi pada struktur Kristal. Annealing dilakukan untuk melunakkan kawat tetapi berupaya mempertahankan sifatnya yang kuat dan keras.
Caranya dapat dilakukan dengan tiga tahap annealing di bawah ini.
- Recovery
Recovery atau pemulihan dilakukan untuk mengembalikan dislokasi dari energi panas ke susunan yang lebih stabil. Peristiwa ini dinamakan poligonisasi, yakni pemulihan dislokasi untuk menyusun kembali dinding sel pada kawat. Serta membentuk sub batas dari butiran sel pada kawat dengan cara melakukan mekanisme vacancies.
Proses pemulihan akan menghasilkan logam dengan kekuatan yang cenderung turun, serta meningkatnya keuletan atau kelenturan. Kawat menjadi lebih rapuh dan mudah digerakkan atau dibentuk ke segala arah.
- Recrystalization
Rekristalisasi bisa disebut juga sebagai pengembalian butiran-butiran beku setelah terdeformasi dingin. Hasilnya berupa butir baru yang sifatnya bebas dari regangan lewat proses nukleasi. Proses berlangsung hingga sel membentuk struktur rekristalisasi yang baru yang masanya disebut sebagai periode inkubasi.
Proses rekristalisasi dapat dilakukan ketika temperatur telah diseting dalam suhu yang sesuai pada ukuran logam. Temperatur tinggi dibutuhkan untuk memproses banyak logam serta dapat mengakibatkan rekristalisasi dalam kurun waktu yang cepat. Tingkat keuletan atau lunaknya kawat bertambah ketika temperatur diseting di tingkat rendah.
- Penumbuhan Butir
Tahap akhir proses annealing ini adalah pada penumbuhan butir atau grain growth pada jaringan logam yang ada di dalam kawat. Butir akan tumbuh secara bertahap dan perlahan dalam bentuk yang sama. Proses ini disebut sebagai pertumbuhan butir secara normal.
Energi yang dibutuhkan untuk mendorong proses pertumbuhan dimiliki oleh batas butir itu sendiri. Proses pertumbuhan bisa terhambat ketika terjadi penyebaran atau disporsi pada butir di fase kedua. Proses lain yang mempengaruhinya yakni inkklusi dan orientasi tekstur.
- Reduksi
Setelah proses annealing selesai, kawat akan direduksi kembali untuk memastikan ukuran diameter kawat agar sesuai target. Besar kecilnya diameter kawat bendrat dapat diproses melalui penarikan kembali atau pengecilah diameter. Keberhasilan proses reduksi tersebut sangat bergantung pada besaran variabel yang berasal dari wire rod.
Selain variabel wire rod, variabel lain yang sangat berpengaruh seperti variabel operasi. Hal ini memiliki peran penting untuk keberhasilan reduksi. Terutama pada proses penarikan, pemberian pelumas, tingkatan reduksi hingga pengaturan sudut dies.
3. Pengemasan
Kawat yang telah diproses hingga menjadi output berupa kawat bendrat kemudian akan melalui tahap terakhir, yakni proses pengemasan. Anda harus mengetahui proses pengemasan yang tepat, yakni sesuai dengan standar yang telah ditetapkan SNI. Kawat bendrat biasa dikemas berdasarkan bentuk coil dengan ukuran berat tertentu.
Berat pengemasan coil bisa berdasarkan ketentuan SNI atau sesuai dengan pemesanan para pelanggan. Umumnya kawat bendrat dikemas dan dijual dengan ukuran kiloan atau per rol. Harganya sesuai dengan berat serta diameter dan bwg kawat.
Cara produksi kawat bendrat di atas cukup panjang apabila Anda ingin mengetahuinya mulai dari proses paling awal wire rod diolah hingga akhir menjadi kawat bendrat. Ada tiga tahapan yang perlu dilalui, yakni proses pemanasan, kemudian penarikan dingin, dan proses pemanasan kembali. Anda bisa mengamati proses produksi dengan cepat melalui perusahaan wire rods.
Sumber Referensi https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/pembentukan-logam-metal-forming/pabrik-pembuatan-kawat-tahapan-produksi-wire-rod-manjadi-kawat/ http://www.nesiyo.com/produk/list_produk/5 https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/perlakuan-panas-logam/proses-anil-annealing/